PON ACEH XXI

PON ACEH XXI
Pon

HUT Kemerdekaan RI 79

HUT Kemerdekaan RI 79
HUT Kemerdekaan RI

World Water Forum

World Water Forum
WWF

UMKM EXPO

UMKM EXPO
brillianpreneur.com

BUMN

Klaim THR 2024

Klaim THR 2024
Pengaduan

H. Widodo calon DPR RI

H. Widodo calon DPR RI
DPR RI

DIRGAHAYU RI

DIRGAHAYU RI
Anggota DPRD Pontianak

Labels

Bank Mandiri

Pasang Iklan

Side Ad

Satgas: Penerapan prokes kunci agar kasus COVID-19 tetap rendah


Kamis, 27 Oktober 2022 20:57 WIB


CNBCinfo, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 mengingatkan bahwa kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan merupakan kunci utama agar jumlah kasus COVID-19 di Tanah Air tetap rendah.

"Masyarakat perlu tetap menjaga kesehatan, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, memakai masker, menjaga jarak, serta rajin mencuci tangan sebagai kunci untuk menekan kasus agar tetap rendah," kata Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan COVID-19 di Indonesia yang diakses secara daring dari Jakarta, Kamis.

Ia menegaskan bahwa pandemi belum selesai, sehingga masyarakat perlu menerapkan tanggung jawab pribadi serta kolektif dalam menjaga kesehatan.

"Tanggung jawab pribadi yaitu contohnya taat pada protokol kesehatan, tidur dan istirahat yang cukup, aktif melakukan olahraga, mengonsumsi makanan sehat, dan tetap bahagia," katanya.

Tanggung jawab kolektif, kata dia, melengkapi diri dengan vaksinasi guna menciptakan kekebalan kelompok, taat pada kebijakan pemerintah, dan mengedepankan semangat gotong royong.

"Disiplin menerapkan tanggung jawab pribadi serta kolektif akan menghasilkan lapisan perlindungan yang kuat dan tidak tertembus sehingga dapat mempercepat langkah Indonesia menuju endemi," katanya.

Baca juga: Kemenkes: 24 negara sudah laporkan kasus COVID-19 dengan varian XBB

Wiku mengatakan bahwa per tanggal 23 Oktober 2022, jumlah penambahan kasus positif dalam satu minggu di tingkat dunia mencapai 2,98 juta orang.

"Kemunculan COVID-19 subvarian XBB di beberapa negara di dunia diprediksi akan menjadi subvarian penyebab kembalinya lonjakan kasus," katanya.

Subvarian XBB, kata dia, telah meningkat jumlahnya secara signifikan di Kanada, Inggris, Amerika Serikat, Australia dan Denmark, serta beberapa negara di Asia, seperti Singapura, Bangladesh, India, dan Jepang.

"Berbagai ahli di Amerika Serikat maupun WHO menyebutkan bahwa subvarian XBB bisa memicu lonjakan kasus di akhir tahun dan puncaknya di bulan Januari 2023, namun belum ada bukti bahwa subvarian ini lebih berbahaya secara klinis dari varian atau subvarian sebelumnya," katanya.

Di beberapa negara, katanya, kasus varian XBB juga dilaporkan bergejala ringan dan lebih cepat untuk pulih.

Di Indonesia, kata dia, Kementerian Kesehatan sudah mengumumkan terdapat empat kasus subvarian XBB.

"Kenaikan kasus belum dapat ditentukan apakah merupakan akibat dari subvarian XBB namun ancaman varian baru tetap ada di tengah kasus yang relatif rendah sehingga penerapan prokes dan vaksinasi perlu terus diperkuat," demikian Wiku Adisasmito.

Pewarta: Fred Sihombing
Editor: RD Daluas
COPYRIGHT ©CNBCinfo 2022

0 Komentar